Monday, December 12, 2011

Jika Indonesia Kena Flu Burung Seluruh Dunia Bisa Kena


Bantuan internasional untuk penanganan flu burung di Indonesia tidak bisa dibilang sedikit. Selain jumlah kasusnya paling tinggi dibanding negara lain, flu burung di Indonesia selalu diwaspadai sebagai ancaman dunia.

"Kalau terjadi epidemi flu burung di Indonesia, mereka (Eropa) takut lho. Kalau kita kena, seluruh dunia bisa kena," kata direktur RSUD Tangerang, dr Makentur JN Mamahit, SpOG, MARS usai peresmian ruang isolasi flu burung bantuan Uni Eropa di Tangerang, Senin (12/12/2011).

Menurut dr Mamahit, secara geografis Indonesia menjadi titik perlintasan untuk menuju ke banyak wilayah di dunia. Karenanya jika terjadi wabah penyakit menular di Indonesia dan sekitarnya, maka biasanya akan langsung menjadi perhatian dunia internasional.
Contohnya adalah wabah kasus SARS (severe acute respiratory syndrome) beberapa tahun lalu. Menurut dr Mamahit yang juga suami Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ini, SARS awalnya mewabah di Eropa setelah sebelumnya banyak perwakilan di seluruh dunia berkumpul untuk menghadiri sebuah kongres internasional di Singapura, dekat Indonesia.

Tak heran jika untuk pencegahan flu burung, Eropa memberikan bantuan yang tidak sedikit. Wakil Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei dan ASEAN, Colin Crooks mengatakan telah memberikan bantuan 13,5 juta euro termasuk untuk membangun 10 ruang isolasi flu burung berstandar internasional.

"Flu burung tidak hanya masalah di Indonesia, tetapi juga di wilayah lainnya. Indonesia dinilai lebih rawan karena faktor geografisnya maupu kepadatan penduduknya," kata Crooks yang juga menghadiri peresmian sekaligus penyerahterimaan ruang isolasi flu burung.

Dalam 3 tahun terakhir, jumlah kasus flu burung pada manusia di Indonesia tidak mengalami peningkatan atau stabil. Namun jika dihitung sejak 2003, jumlah kasus di Indonesia telah mencapai 182 kasus dengan korban meninggal 82 persen atau 150 jiwa.

Peringkat Indonesia untuk jumlah kasus flu burung hingga kini masih menempati posisi teratas, diikuti Mesir dan Vietnam. Sedangkan di seluruh dunia, sejak tahun 2003 tercatat sudah terjadi 571 kasus penularan ke manusia dan memicu 335 kematian.

detikhealth

No comments:

Post a Comment