Seperti biasa, pagi itu anak-anak diminta bercerita tentang kegiatan mereka. Anak-anak yang sedang tidak mau bercerita kebagian kegiatan menyanyi. Maka ditunjuklah Livia oleh ibu guru untuk menyanyi. Livia maju ke depan teman-temannya, berdiri malu-malu. Mulut mungilnya tidak kunjung menyanyikan lagu saat ditanya kembali oleh ibu guru ia hendak menyanyikan lagu apa. Ibu guru berinisiatif memangkunya. Livia masih malu-malu juga. Ibu guru pun mengingatkannya pada buku berjudul ‘Aku Tidak Malu’ (yang mengajarkan keberanian pada anak-anak) sambil terus memancingnya bernyanyi. Akhirnya Livia pun menyanyi.
Setelah itu, ibu guru bertanya, “Siapa lagi?”. Spontan Affiq menaikkan jari telunjuknya. Ibu guru pun memintanya berdiri di depan teman-temannya.
Ibu guru : “Ya, Affiq mau menyanyi lagu apa?”
Affiq : “Aku Tidak Malu”
Ibu guru antusias, ia tidak menyangka bahwa ada lagu yang judulnya sama persis dengan judul buku yang disebutkannya tadi. Ibu guru berminat sekali mendengarkan Affiq menyanyikan lagu itu.
Ibu guru : “Ya, ayo Affiq, menyanyi!”
Affiq hanya diam terpaku di depan teman-temannya. Ibu guru terus memancingnya. Tetapi karena Affiq masih membisu, ibu guru bertanya lagi: “Affiq mau menyanyi lagu apa?”
Affiq : “Pelangi-Pelangi”
Maka Affiq pun menyanyi di hadapan ibu guru dan teman-temannya.
Rupanya Affiq mengira pertanyaan “Siapa lagi?” menanyakan siapa lagi yang ‘tidak malu’ maka ia pun mengangkat tangannya untuk membuktikan bahwa ‘Aku Tidak Malu’.
8 Februari 2007
No comments:
Post a Comment