KARACHI – Terlambat membayar pajak mungkin Anda akan mendapat surat peringatan. Namun di Karachi, kota terbesar di Pakistan, Anda akan bertemu dengan penagih pajak transgender.
Sebagai langkah Pemerintah Pakistan untuk mengatasi meningkatnya penghindaran pajak, petugas pajak di Karachi memanfaatkan Riffee, seorang transgender, dan rekan-rekannya sebagai penagih pajak. Riffee dan rekannya akan mendatangi rumah atau tempat usaha penunggak pajak, tujuannya untuk mempermalukan para penunggak pajak hingga akhirnya mau membayar.
Riffee dan dua rekannya, Sana dan Kohan, secara fisik adalah laki-laki, namun mereka lebih suka dipanggil dan berpakaian seperti wanita. Tugas mereka cukup sederhana, setiap pagi mereka ke tempat kerja dan mengambil daftar penunggak pajak. Satu per satu mereka mendatangi rumah atau kantor penunggak pajak. Lalu menggoda dan membuat keributan agar orang yang mereka datangi mau membayar pajak.
Namun demikian, belum jelas apakah taktik tersebut cukup efektif, tapi para petugas pajak bersikeras kalau tidak efektif mereka tidak akan mungkin melakukannya.
“Kehadiran mereka bisa membuat malu penunggak pajak,” ujar inspektur pajak Hussein Bhatti seperti dikutip CNN, Jumat (15/4/2011).
Di negara dimana banyak yang mengatakan pengadilan lemah dan polisi bisa disuap, Riffee dan teman-temannya bisa menjadi upaya terakhir, meskipun tidak biasa.
http://anehunikgokil.blogspot.com/2011/04/waw-waria-ditugaskan-tagih-pajak.html
___________
As a step towards the Government of Pakistan to cope with the increased tax evasion, tax officials in Karachi utilize Riffee, a transgender, and his colleagues as a tax collector. Riffee and colleagues will come to your home or place of business tax arrears, the intent to embarrass the tax arrears and eventually want to pay.
No comments:
Post a Comment