SINGAPURA - Rasanya mustahil membayangkan sebuah robot memahami perasaan cinta. Namun sejumlah ilmuwan di Singapura ternyata mampu mewujudkan hal itu.
Hooman Samani dan beberapa peneliti lain dari National University of Singapore kabarnya telah mengembangkan sebuah robot dengan kemampuan "mengimitasi kemampuan manusia untuk mencintai".
Tentu saja, wujud cinta robot itu tidak sama persis dengan yang dilakukan manusia, seperti mengirimkan bunga atau memberi cincin berlian dan sebagainya. Namun robot ini bisa mengubah warnanya ketika sedang jatuh cinta, demikian dilansir TG Daily, Senin (1/8/2011).
Seperti halnya hubungan antar manusia, robot tersebut akan merespon terhadap perlakuan si pemilik. Contoh saja, jika pemilik menghabiskan waktu terlalu banyak dengan manusia lain dan tidak mengacuhkan kasih sayang si robot, dia akan merasa cemburu atau bosan.
Hubungan antara robot dan pemiliknya juga sangat bergantung pada interaksi sentuhan langsung, sesuatu yang juga penting dalam hubungan antar manusia.
Robot itu sendiri merupakan bagian dari studi yang dilakukan Samani tentang “cinta manusia dan robot” dan kerap disebutnya sebagai "Lovotics". Namun Samani mengaku bahwa Lovotics masih membutuhkan lebih banyak pengembangan sebelum benar-benar sempurna.
________
Like human relationships, the robot will respond to the treatment of the owner. Example, if the owners spend too much time with other people and not ignore love the robot, he will feel jealous or bored.
No comments:
Post a Comment