Annapolis - Beberapa kota dan organisasi di Maryland yang merupakan negara bagian dari Amerika Serikat (AS) telah menemukan metode ramah lingkungan untuk mengurangi tanaman liar (gulma) dari kebun mereka.
"Hewan yang lapar akan memakan rumput pada vegetasi padat yang akan mengunyah gulma sebagai tanaman pengganggu dan tanaman ini juga mengurangi pasokan pupuk untuk pertumbuhan rumput yang diinginkan," ujar Brian Knox pemilik bisnis kambing ramah lingkungan, yang berbasis di Davidsonville, Maryland.
"Semua orang tahu bahwa gulma dapat meracuni dengan merambat pada tanaman yang kita tanam dan sulit untuk dihilangkan. Namun kambing nampaknya tidak banyak berpikir untuk mengunyahnya," tambah Knox, seperti dikutip Yahoo News, Senin (1/8/2011).
Kambing 'ramah lingkungan', merupakan bisnis yang sudah dijalani Knox sejak tiga tahun lalu. Puluhan kambing ini di jual melalui situs internet guna memperkenalkannya kepada para pelanggan dan berharap bisa membantu membersihkan kebun para pelanggan dari bahaya gulma. Tidak hanya menjual kambing, Knox juga menjual pagar listrik yang memungkinkan agar kambing tidak lari dan tetap merumput berhari-hari di kebun pelanggan untuk menghabiskan gulma.
Knox juga menambahkan, satu kelompok yang terdiri dari 30 kambing dapat menghilangkan gulma yang ada pada 100 meter persegi dalam waktu sehari. ini dikarenakan kambing merupakan hewan pendaki terbaik dan lincah, jadi bisa menjangkau gulma di tempat sulit sekalipun.
Ketika pekerjaannya selesai, kambing akan meninggalkan kotorannya yang juga berfungsi sebagai pupuk. Biaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk mengerjakan lahan seluas 2,5 hektar, ialah USD5,750.
Di Gaithersburg, Maryland, kelompok konservasi Izak Walton League of America (IWLA), menyebut kambing ini sebagai penghilang tanaman penggangu yang handal dan cukup baik melindungi tanaman.
___________
When the job is finished, the goat will leave droppings that also serves as a fertilizer. The cost of customers to work the land area of 2.5 hectares, is USD5, 750.
"Hewan yang lapar akan memakan rumput pada vegetasi padat yang akan mengunyah gulma sebagai tanaman pengganggu dan tanaman ini juga mengurangi pasokan pupuk untuk pertumbuhan rumput yang diinginkan," ujar Brian Knox pemilik bisnis kambing ramah lingkungan, yang berbasis di Davidsonville, Maryland.
"Semua orang tahu bahwa gulma dapat meracuni dengan merambat pada tanaman yang kita tanam dan sulit untuk dihilangkan. Namun kambing nampaknya tidak banyak berpikir untuk mengunyahnya," tambah Knox, seperti dikutip Yahoo News, Senin (1/8/2011).
Kambing 'ramah lingkungan', merupakan bisnis yang sudah dijalani Knox sejak tiga tahun lalu. Puluhan kambing ini di jual melalui situs internet guna memperkenalkannya kepada para pelanggan dan berharap bisa membantu membersihkan kebun para pelanggan dari bahaya gulma. Tidak hanya menjual kambing, Knox juga menjual pagar listrik yang memungkinkan agar kambing tidak lari dan tetap merumput berhari-hari di kebun pelanggan untuk menghabiskan gulma.
Knox juga menambahkan, satu kelompok yang terdiri dari 30 kambing dapat menghilangkan gulma yang ada pada 100 meter persegi dalam waktu sehari. ini dikarenakan kambing merupakan hewan pendaki terbaik dan lincah, jadi bisa menjangkau gulma di tempat sulit sekalipun.
Ketika pekerjaannya selesai, kambing akan meninggalkan kotorannya yang juga berfungsi sebagai pupuk. Biaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk mengerjakan lahan seluas 2,5 hektar, ialah USD5,750.
Di Gaithersburg, Maryland, kelompok konservasi Izak Walton League of America (IWLA), menyebut kambing ini sebagai penghilang tanaman penggangu yang handal dan cukup baik melindungi tanaman.
"Untuk menghilangkan spesies tanaman penggangu yang menjengkelkan, Anda bisa bergaul dengan beberapa kambing lucu ini saat Anda membutuhkannya," ungkap Rebecca Wadler, Assosiasi Program Pendidikan Berkelanjutan, di IWLA.
___________
When the job is finished, the goat will leave droppings that also serves as a fertilizer. The cost of customers to work the land area of 2.5 hectares, is USD5, 750.
No comments:
Post a Comment