NEW YORK - Seorang pria dari New York menuntut kepolisian sebesar Rp3,5 miliar, karena menangkap dirinya yang sedang bersantai merokok karena diduga akan melakukan bunuh diri.
Mark Moody (40), sedang menikmati sebatang rokok sambil duduk santai di pinggir jendela apartemen miliknya, pada saat itu mobil patroli polisi datang.
Dua petugas langsung keluar dari dalam mobil dan meminta Moody jika dia berusaha untuk bunuh diri diminta untuk turun, tapi dia menolaknya dengan mengatakan bahwa dia sedang menikmati rokoknya.
Petugas kemudian menerobos masuk ke apartemen lantai dua tempat dia berada, menangkapnya dari belakang, dan memborgol pria tersebut lalu diserahkan ke rumah sakit jiwa.
Pengacara Moody, mengatakan bahwa dia sedang menikmati rokoknya sambil duduk di pinggir jendela, yang tingginya hanya 3,6 meter.
"Jika memang saya ingin melakukan bunuh diri, itu adalah tempat terbodoh untuk melakukannya. Saya mungkin hanya akan terkilir," ujarnya seperti dilansir Orange, Selasa (21/12/2010).
Moody mengatakan bahwa dia dibawa dengan menggunakan ambulan menuju Rumah Sakit Beth Israel dan psikiater segera menanganinya.
Sementara jurubicara kepolisian New York mengatakan bahwa polisi merespons panggilan darurat karena adanya laporan mengenai seseorang yang terganggu mentalnya di lokasi tersebut.
"Ketika polisi tiba, mereka mengamati seorang pria yang sedang duduk dan berbicara sendiri dengan tidak jelas. Layanan darurat polisi dipanggil dan pria tersebut akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," tutupnya.
_______
Two direct officer of exit from within car and ask Moody if out for him of suicide asked to go down, but he/she refuse him/it by saying that him is enjoying its cigarette.
Mark Moody (40), sedang menikmati sebatang rokok sambil duduk santai di pinggir jendela apartemen miliknya, pada saat itu mobil patroli polisi datang.
Dua petugas langsung keluar dari dalam mobil dan meminta Moody jika dia berusaha untuk bunuh diri diminta untuk turun, tapi dia menolaknya dengan mengatakan bahwa dia sedang menikmati rokoknya.
Petugas kemudian menerobos masuk ke apartemen lantai dua tempat dia berada, menangkapnya dari belakang, dan memborgol pria tersebut lalu diserahkan ke rumah sakit jiwa.
Pengacara Moody, mengatakan bahwa dia sedang menikmati rokoknya sambil duduk di pinggir jendela, yang tingginya hanya 3,6 meter.
"Jika memang saya ingin melakukan bunuh diri, itu adalah tempat terbodoh untuk melakukannya. Saya mungkin hanya akan terkilir," ujarnya seperti dilansir Orange, Selasa (21/12/2010).
Moody mengatakan bahwa dia dibawa dengan menggunakan ambulan menuju Rumah Sakit Beth Israel dan psikiater segera menanganinya.
Sementara jurubicara kepolisian New York mengatakan bahwa polisi merespons panggilan darurat karena adanya laporan mengenai seseorang yang terganggu mentalnya di lokasi tersebut.
"Ketika polisi tiba, mereka mengamati seorang pria yang sedang duduk dan berbicara sendiri dengan tidak jelas. Layanan darurat polisi dipanggil dan pria tersebut akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," tutupnya.
_______
Two direct officer of exit from within car and ask Moody if out for him of suicide asked to go down, but he/she refuse him/it by saying that him is enjoying its cigarette.
No comments:
Post a Comment