Barusan bertemu lagi dengan orang kesekian yang "menyayangkan" pilihan mulia saya yang "hanya" sebagai ibu rumah tangga.
Ya Allah, hanya Engkau yang bisa membuka pikiran dan hati mereka:
- Bahwa karir bukanlah sumber kebahagiaan sejati.
- Bahwa pilihan ini tak patut disayangkan.
- Bahwa saya dan ibu-ibu di seluruh dunia yang sepemikiran dan sehati dengan saya sedang menggenggam kebahagiaan sejati yang tak diketahui oleh mereka yang tak berkubang (atau yang betul-betul dekat dengan mereka yang berkubang) dalam dunia ini. Dan kebahagiaan itu kami yakini akan terus kami kejar sampai mati dan sampai nanti di akhirat sana.
Sungguh sayang jika mereka menyayangkan hal yang sebenarnya tak perlu disayangkan karena memang sama sekali tak ada yang perlu disayangkan dalam pilihan seseorang yang tidak memilih dosa, melainkan kemuliaan.
No comments:
Post a Comment