Mama meralat, "Hari Kamis kan Nak? Kamu sekolahnya kan nanti hari Kamis?"
Athifah : "Besok"
Kakak Affiq juga mengatakan kepadanya, hari sekolahnya nanti hari Kamis. Athifah tetap ngotot "Besok". Walau dijelaskan berkali-kali, ia tetap berkeras, besok yang dimaksud pak ustadz adalah hari Rabu keesokan harinya.
Sudah menjadi kesepakatan dari awal bahwa hari-hari sekolah Athifah adalah Ahad, Selasa, Kamis, dan Jum'at. Tidak mungkinlah tiba-tiba berubah menjadi Rabu. Yang dimaksud pak ustadz pasti hari Kamis.
Esoknya, hari Rabu, Athifah meminta diantar oleh papa ke sekolahnya, "Saya cuma mau lihat saja, sekolah atau tidak," begitu penjelasannya.
Setelah ditemani oleh papa - di sana mendapati tempat kosong, dan kembali ke rumah, baru gadis ini puas. Ternyata memang hari Kamis baru sekolah lagi.
Makassar, 20 Juli 2011
Baguslah, ia sudah tahu kalau ada sesuatu, harus dicari kebenarannya dengan mencari fakta yang sebenar-benarnya. Jangan hanya mempercayai omongan orang. Satu kemajuan nona, kamu tidak marah-marah, kamu tetap tenang dan sabar mendapatkan fakta yang kau inginkan. Keep acting like that.
No comments:
Post a Comment