Thursday, June 30, 2011

Beastly Dilemmas




I fell in love with Harriet Russell's work through her charming children's books
published in Italy thanks to Edizioni Corraini. It's not just the delightful 
illustration style; her surreal humour, visual puns and creative concepts
make her a very special author and illustrator...


A Colouring Book for the Lazy is full of black and white images,
for those who don't like to color in.


"Alice laughed. ‘There’s no use trying,’ she said ‘one can’t believe impossible things.’
‘I daresay you haven’t had much practice,’ said the Queen. ‘When I was your age, I always did it 
for half-an-hour a day. Why, sometimes I’ve believed as many as six impossible things before breakfast." 
from ‘Through the Looking-Glass, and What Alice Found There’ by Lewis Carroll


This delightful conversation between Alice and the White Queen is the starting point for
 'Sixty Impossible things before Lunch', a book full of impossible pictures and questions such as
 
'Which came first, the chicken or the egg?', 'Where is the middle of nowhere?',
and 'What does the universe look like?'





Harriet studied art in Glasgow and completed her MA at Saint Martins College in London.
 Since then, she has authored six illustrated books and worked for many commercial clients
 including The New York Times and Channel 4. She regularly exhibits in London and New York.

Adam and Eve cartoon

Robin Hood cartoon

Anti-Obama Girl

Presidential politics is heating up again, so it's time to bring Anti-Obama Girl out again.  Here she is with a transparent background so she can fit on any color background for clothing.  She's also available with a light blue background.  Find the merchandise at this LINK.

Wednesday, June 29, 2011

VIctorian Monsters



Many thanks to Animalarium's reader Rebecca for this great Steampunk addendum to the recent Octomaids parade!
A wild ride directed and animated by Tom Werberfeaturing the altered engravings of Dan Hillier 
and a touch of inspiration from Monthy Python.



Model 46 Tahun Seksi Berbikini

Usianya sudah 46 tahun. Rambutnya pun telah memutih. Tetapi, penampilan Kristen McMenamy tetap seksi. Dengan balutan bikini, ia tampil di sampul majalah Vogue Italia edisi Mei 2011.

Ia supermodel yang masih diperhitungkan, meski usianya sudah memasuki kepala empat. Tak heran, ia tampil memukau dalam bidikan fotografer Stephen Meisel. Ini seperti ingin menunjukkan bahwa usia tua tak jadi penghalang tampil seksi dalam majalah bergengsi sekelas Vogue.

Wow, 46 tahun!

Ibu tiga anak ini memang memiliki wajah unik. Tubuhnya tetap fit dan seksi, dengan kulit bersinar. Figur dengan kekhasan rambut yang putih, membuat McMenamy menjadi model favorit Karl Lagerfeld, Marc Jacobs dan Givenchy Riccardo Tisci.

Wanita berkebangsaan Amerika Serikat yang tinggal di London ini, pada Januari lalu mengenakan gaun pengantin dalam peragaan Chanel Haute Couture. Ia juga menjadi model tetap untuk koleksi Calvin Klein dan bintang dari kampanye terbaru Louis Vuitton.

"Aku menginginkannya karena ia (McMenamy) merepresentasikan wanita yang membeli koleksi pakaianku," kata Francisco Costa, perancang dari rumah mode Calvin Klein, seperti dikutip dari Daily Mail.

Pada 1960-an, ia pernah menjadi model termahal dan membuat sensasi dengan mencukur habis alisnya. Kondisi rambutnya yang memutih kini menjadi ciri khas penampilannya. Ia mulai berhenti mewarnai rambutnya sekitar enam tahun lalu dan tetap tampil cantik dengan rambut putihnya.

"Kehidupan harus tetap berjalan. Anda bisa saja menua tetapi tetap rock'n'roll. Aku pikir rambut beruban ini bisa jadi foto yang luar biasa," kata Mcmenamy.

Nicola Moulton, editor kecantikan Vogue UK, percaya rambut yang memutih tak bisa menutupi kecantikan wanita. Tetapi justru membuatnya terlihat lebih menarik dengan kepercayaan diri yang tinggi. Editor Vogue Italia mendeskripsikan penampilan rambut McMenamy ini sebagai 'memutih yang mempesona'.

http://anehunikgokil.blogspot.com/2011/06/model-46-tahun-seksi-berbikini.html

__________

n the 1960s, he had become the most expensive model and create a sensation with his eyebrows shaved. Conditions graying hair is now a hallmark of his appearance. He began to stop coloring her hair about six years ago and still look beautiful with her ​​white hair.

Mengapa Sebagian Orang jadi 'Magnet' Nyamuk?


Saat berkumpul dalam pesta kebun di malam hari, sebagian orang kerap menjadi sasaran empuk gigitan nyamuk. Sementara yang lain di tempat yang sama tak merasakannya.

Mengapa ada orang yang sangat rentan pada gigitan nyamuk? Jonathan Day, seorang profesor entomologi kedokteran di University of Florida di Vero Beach menunjukkan, bau dan warna adalah hal yang paling menarik perhatian nyamuk.

1.Warna baju
Terutama pada sore hari, nyamuk lebih senang pada orang yang memakai baju-baju gelap seperti hitam, biru tua dan merah.

2. Produksi karbondioksida
Nyamuk juga mengenali mangsanya berdasarkan produksi karbon dioksida. Mereka yang memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak karbon dioksida.

Itulah sebabnya orang yang berbadan besar dan ibu hamil menjadi sasaran nyamuk.

3. Suhu tubuh
Asam laktat yang dilepaskan selama berolahraga, aseton dan estradiol suhu tubuh menarik nyamuk.

Ada beberapa informasi mengenai gigitan nyamuk seperti dikutip dari MSNBC.

1. Makan pisang membuat nyamuk tak suka karena kandungan vitamin B-12 tidak akan menarik nyamuk. Mengoleskan minyak lavender dan minyak esensial juga ampuh mengusir nyamuk.

2. Beberapa spesies nyamuk yang menggigit kaki, mengisyaratkan bau bakteri pada kaki.

3. Sementara nyamuk yang menggigit leher, kepala dan lengan dipengaruhi suhu tubuh dan karbondiksida yang Anda hasilkan.

4. Ukuran bilur gigitan nyamuk tidak ada hubungannya dengan jumlah darah yang diambil. Ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang merespon air liur nyamuk.

5. Sebagian orang tak terpengaruh pada gigitan satu spesies namun berdampak buruk pada gigitan spesies nyamuk lainnya.

__________

Why do some people highly susceptible to mosquito bites? Jonathan Day, a professor of medical entomology at the University of Florida in Vero Beach show, odor and color is the thing that most attracted mosquitoes.

Mamaku Cerewet ...

Siang itu ..... (sudah siang tapi Athifah belum mandi .. he he he)
Mama  : "Athifah ... ayo sini kalau mau mandi"
Athifah cuek, pandangannya masih tertuju ke layar TV
Mama  : "Hei, ayo cepat ...!"
Ia masih cuek juga
Mama  : "Athifah ... ayo!"
Athifah menyahut, "Sebentar Mamaku yang cerewet ..." sambil menyungging senyum semanis madu di bibirnya.

Makassar, 30 Juni 2011
PLOK ... Kena ... Telak ...

Angel cartoon

King cartoon

Hey!  I have a daily King cartoon here:
http://baloosdailykingandqueencartoon.blogspot.com/

Tuesday, June 28, 2011

Jaka Sembung Pakai Baju Berkerah, Kalau Nyambung Jadinya Pasti Indah

Indonesia berada di peringkat tertinggi memiliki angka perceraian paling banyak dalam setiap tahunnya, dibandingkan negara Islam di dunia lainnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nazaruddin Umar[i]
Dalam lima tahun terakhir kasus perceraian meningkat lebih dari 40 persen, di mana pada lima tahun lalu angka perceraian masih di bawah 100 ribu, tetapi kini mencapai sekitar 200 ribu. "Sekitar dua juta pasangan menikah setiap tahun, di sisi lain sekitar 200 ribu pasangan juga bercerai setiap tahun.Angka perceraian 10 persen dari angka pernikahan ini besar sekali," kata Nasaruddin Umar.[ii]


Meningkatnya angka perceraian ini disebabkan oleh 14 faktor. Di antaranya cerai karena pilkada dan politik, perselingkuhan oleh istri yang angkanya naik drastis, kawin di bawah umur, dan kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan kasus cacat karena kecelakaan sepeda motor juga menjadi salah satu dari 14 faktor penyebab perceraian di Indonesia. Fakta lain dari kasus perceraian yang tercatat pun menunjukkan adanya pergeseran bentuk perceraian. Sekitar 70 persen perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama adalah cerai gugat. ”Data tersebut juga menunjukkan trend pergeseran kasus cerai di mana istri yang menggugat cerai,” tutur Nasaruddin.[iii]
Campur tangan pihak keluarga pasangan juga bisa menjadi salah satu penyebab perceraian. Salah seorang kerabat saya, Nina (nama samaran) misalnya, selalu saja bermasalah dengan ipar-iparnya. Mereka sampai meminta Andi (nama samaran) – suami Nina agar menceraikan Nina hanya karena Andi menolak ikut andil dalam menyediakan uang suap bagi salah seorang adiknya yang hendak mendaftar tes CPNS sebesar 20 juta rupiah dari 40 juta rupiah yang diminta calo CPNS. Saya pernah mendengar sendiri, salah seorang adik Andi berkata-kata kasar, memaki-maki Nina. Andi sendiri, tidak pernah setuju dengan sikap keluarganya.
Andi adalah seorang perantau yang cukup berhasil di Papua. Keberhasilannya dilatarbelakangi oleh kegigihannya dalam memperjuangkan hidupnya. Waktu masih di kampung, di salah satu pedalaman di Sulawesi Selatan, anak kedua dari 10 bersaudara ini merupakan anak yang sangat berbakti kepada kedua orangtuanya. Saking berbaktinya, kedua orangtuanya tidak membolehkan ia mengejar cita-citanya dengan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Orangtuanya ‘memilih’ Andi di antara saudara-saudaranya yang lain untuk tinggal di kampung saja, mengurusi sawah mereka yang cukup luas.  Andi, anak muda yang cerdas. Sebenarnya ia berhasil memperoleh kursi di salah satu perguruan tinggi negeri di pulau Jawa melalui jalur bebas tes. Namun anugerah itu tak mungkin diambilnya mengingat orangtuanya tidak bersedia membiayai kuliahnya.
Dengan tekad baja, Andi meninggalkan kampung  halaman pada menjelang penghujung tahun 80-an. Walau tanpa dukungan dana, ia bekerja keras membiayai sendiri kuliahnya di kota Makassar. Ia kerja serabutan. Apa saja dikerjakannya, mengayuh becak sekali pun. Yang penting halal. Singkat cerita, ia hampir menyelesaikan kuliahnya. Ia tak sanggup membayar ‘bagian akhir’ S1-nya, lalu merantaulah ia ke Papua. Orangtuanya tak peduli, demikian pula dengan saudara-saudaranya.
Sekarang Andi menjadi juragan ojek. Belasan sudah sepeda motor dimilikinya. Ia juga memiliki bengkel yang mengerjakan pembuatan teralis. Bengkel yang ikut dimodali oleh Nina, dan dibantu oleh ibunda Nina ini cukup laris. Saudara-saudara dan orangtua Andi, entah mengapa – merasa berhak menikmati keberhasilan ini.
Beberapa kali perseteruan antara Nina dan keluarga suaminya hanya karena masalah sepele. Misalnya saja, waktu Nina datang dari Papua pertengahan tahun lalu, saat itu Andi lebih dulu tiba dengan kapal laut. Karena kakak Nina menjemput di bandara, ia berpesan kepada saudara-saudara suaminya untuk tidak menjemputnya. Tetapi ipar-iparnya berkeras, dengan 2 mobil mereka menjemput ke bandara. Di atas mobil, salah seorang dari mereka mengata-ngatai Nina, Nina dibilanginya ‘sombong’. Sangat tidak nyaman Andi mendengarnya. Apalagi saat mengetahui Nina ternyata tidak membawa penganan khas Papua yang mereka sukai sebagai buah tangan, bertambahlah keculasan mereka.
Salah seorang ipar Nina ikut merantau ke Papua. Di sana keculasannya berlanjut. Hingga suatu saat bertengkar hebatlah ia dengan Nina. Melalui sms-sms yang dikirim Nina kepada saya, bisa saya pahami permasalahannya. Namun ada hal yang membuat saya gemas sekali pada Nina, karena ia mengatakan sudah tidak kuat lagi dan ada kemungkinan minta pisah dengan Andi. Bukan hanya itu, ada hal yang membuat Nina merasa di atas angin, ibunya mendukung sepenuhnya dengan memarahi Andi, “Kalau sudah tak suka pada anakku, pulangkan saja ia. Tapi jangan harap Kamu bertemu dengan anak-anakmu lagi!”
Jaka Sembung makan putu, tidak nyambung bu.
5 rangkaian ‘gerbong’ sms saya kirim padanya sebagai balasan. Singkatnya saya katakan, kalau ada masalah supaya dipilah-pilah, ini bukan masalah antara dia dan suaminya. Andi tak salah, ia pun tak suka dengan kelakuan adiknya. Jangan membuatnya stres dan jangan sampai menjadi istri durhaka. Nabi kita pernah bersabda, seandainya manusia boleh menyembah manusia lain, ia akan menyuruh istri untuk menyembah suaminya.
Jaka Sembung bawa kera, yang nyambung kalau bicara.
Tidak banyak ibu yang bisa bersikap bijak dalam hal ini. Tanpa disadari naluri keibuan membuat mereka sepenuhnya mendukung putri mereka, secara salah. Tetapi ada yang bisa. Esti yang mandiri, wanita karir yang merantau di Jakarta. Suaminya sudah yatim-piatu sejak lama. Ketiga kakak perempuannyalah yang mengambil-alih peran ibu untuknya. Mulanya Esti mencoba bertenggang rasa, kala pulang kantor tiba-tiba gordennya sudah diganti oleh iparnya dengan alasan warnanya tidak serasi dengan warna dinding, ia diam saja. Lalu rentetan kejadian lain terjadi dan ditelannya dengan terpaksa. Suatu ketika saat tengah hamil anak pertamanya, sebelum ke kantor Esti berpesan kepada Atun - pembantunya untuk memasak makanan kesukaannya. Lelah sepulang kantor, ia membuka tudung saji di meja makan. Bukan makanan favoritnya yang ia dapati melainkan masakan hasil perintah salah seorang kakak iparnya yang terhidang, dengan alasan makanan itu lebih sehat buat ibu hamil[iv].
Esti menyimpan geramnya. Ke-3 iparnya masih merajalela. Pasca melahirkan, akhirnya meledaklah kegeraman yang selama ini dipendamnya. Pasalnya, suatu hari sepulang kerja ia tak mendapati Atun dan bayinya di dalam rumah yang gelap dan terkunci rapat. Ketiga ipar tak ada yang tahu, tetangga mengatakan ada mobil yang menjemput Atun dan bayinya. Ia panik sekali. Tiba-tiba muncul salah seorang ipar menggendong bayinya. Betapa marahnya Esti karena sebelumnya sang ipar ini mengatakan bayinya tak bersamanya. Sang ipar berdalih, saat Esti menelepon ia tengah mengajari Atun bagaimana cara mengasuh bayi yang benar dan saat itu ia belum selesai. Jadilah ia berbohong supaya Esti dan suaminya tak menjemput karena pelajarannya belum selesai. Esti juga memarahi suaminya yang dianggap tak tegas sehingga ipar-iparnya terlalu berani mencampuri.
Karena tak tahan, Esti menelepon ibunya dan menceritakan semuanya. Baru kali itu ia membuka masalah rumah tangga pada ibundanya. Ibunya mendengarkan dengan tenang, menanggapi seperlunya lalu menyuruh Esti menenangkan diri dan menelepon kembali keesokan harinya.
Esoknya, mereka mengobrol lama. Menurut ibunya, masalah antara Esti dan ipar-iparnya hanyalah masalah komunikasi. Esti yang terbiasa memiliki semua hal untuknya sendiri karena bertahun-tahun hidup sendiri, sulit berbagi. Sementara para ipar yang selama ini bergotong-royong memenuhi kebutuhan kasih-sayang suaminya juga tak bisa menerima sikapnya yang menutup diri dari uluran tangan mereka. Sehingga terjadilah: semakin erat Esti menggenggam erat privasinya, mereka justru semakin mendekat masuk. Ibunya menyarankan Esti untuk lebih membuka diri. Saling membantu antar-saudara wajar, Esti justru harus melibatkan mereka dalam kesehariannya sehingga mereka tidak perlu melakukan sesuatu tanpa sepengetahuannya.
Saat Esti protes, sang ibu tertawa dan berkata bahwa Esti telah melibatkan dirinya saat hendak melahirkan hingga merawat bayinya, mengapa Esti tak melibatkan ipar-iparnya? Menurut ibunya jika Esti mengulurkan tangan, mereka tak akan mendesak masuk. Esti merenungkan kata-kata ibunya dan menjalankan. Ia mendekati ketiga iparnya sewajar mungkin hingga perlahan hubungan mereka menjadi sangat nyaman. Akhirnya, bagi Esti tak ada lagi istilah ‘ipar’ karena rasa sayangnya kepada mereka sama besarnya dengan rasa sayangnya kepada saudara kandungnya sendiri.
Sungguh akhir yang indah. Seandainya semua ibu seperti ibunda Esti, niscaya angka perceraian bisa sedikit ditekan.  Jaka Sembung pakai baju berkerah, kalau nyambung jadinya pasti indah.
Makassar, 11 Mei 2011


[i] http://www.eramuslim.com/berita/nasional/angka-perceraian-di-indonesia-tertinggi-dibanding-negara-islam-lain.htm
[ii] www.lintasberita.com/.../Wooowww-Angka-Perceraian-Meningkat-70-Persen -Pihak-Istri-Yang-Menggugat (2010)
[iii] http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/02/26/105073-waspadalah-angka-perceraian-terus-naik
[iv] Asma Nadia, dkk., “The Real Dezperate Housewives”, Lingkar Pena Publishing House, 2005.


Tulisan lain yang terkait:
Antara Hakku dan Haknya

Bercandanya Jelek!




Dieting cartoon

School cartoon

Monday, June 27, 2011

Bajunya Sama

Athifah komplain sewaktu pulang sekolah, "Ma, Saya tidak mau pakai baju ini lagi ke sekolah"
Mama  : "Lho, kenapa?"
Athifah: "Ada temanku bajunya seperti ini juga"
Makassar, 28 Juni 2011
Ibu-ibu, memangnya anak perempuan umur 4 tahun 9 bulan sudah mengenal kata 'malu' memakai baju yang sama dengan yang dikenakan temannya? Biasanya hanya gadis remaja yang seperti ini kan?  ...

Jam Berapa?

Tadi pagi:
Athifah : "Mama, jam berapa ini"
Mama   : "Jam 7, Nak"
Athifah : "Saya mau ke sekolah jam 6"
Mama   : "Yah, terlambat, ini sudah jam 7"
Athifah : " Saya mau pulang jam 7"
Makassar, 28 Juni 2011
Lho ?????

Monday Matticchio - Sittin' on a fence



10 Fakta Unik Tentang Bill Gates


Bos Microsoft William Henry Gates III, yang sohor dengan nama Bill Gates sukses besar di bidang teknologi. Gates berhasil membangun Microsoft menjadi raksasa. Mendunia. Bill Gates kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Total kekayaannya US$ 56 miliar.

Sukses di bisnis, sukses pula di rumah. Bill Gates adalah seorang ayah yang penuh kasih sayang dan gampang digoda seisi rumah. Inilah sejumlah kisah unik sekitar manusia cerdas itu.

1. Anak-anak Bill Gates dari istrinya, Mellinda, sering menggoda Gates dengan menyanyikan lagu "Billionaire"-nya Travie McCoy dan Bruno Mars. Dalam lagu itu, terdapat lirik: "I wanna be on the cover of Forbes magazine. Smiling next to Oprah and the Queen..."

Lirik yang meledek karena di usia 55 tahun, Gates beberapa kali muncul di cover majalah Forbes. Gates juga berteman baik dengan Oprah Winfrey, dan Ratu Inggris telah menganugerahi gelar kepada Gates di tahun 2005.

Apakah anak-anaknya tersiksa lantaran ia mempersulit permintaan anak-anaknya membeli iPad, iPhone, atau iPod, yang merupakan produk Apple, saingan Microsoft.

"Mereka memiliki benda yang bisa digunakan dengan Windows. Mereka memiliki Zune music player, yang merupakan pemutar musik portable bagus dari Windows. Mereka tidak tersiksa dengan itu," jawab Gates.

2. Gates telah menyumbangkan US$28 miliar untuk kegiatan amal. Ini 'menyebabkan' Gates turun ke peringkat dua orang terkaya sedunia, setelah miliuner Mexico, Carlos Slim. Padahal, Gates telah memegang gelar orang terkaya selama hampir dua dekade.

3. Ketiga anak Gates, yang saat ini berusia 15, 12, dan 9 tahun, dilaporkan akan mewariskan masing-masing setidaknya US$10 juta. Namun Gates tidak mengungkapkan ini dalam wawancara. Menurut Gates, "Saya tidak berpikir jumlah uang itu akan bermanfaat untuk mereka."

4. Gates dan keluarga menonton konser U2 di Seattle. Vokalis U2, Bono, memang dikenal sebagai teman baik Gates. Apa Bono mengundang Gates dan keluarganya untuk tampil di belakang panggung? "Hmmm.. Tidak, Sebenarnya Bono menetap di rumah kami malam itu," jawab Bill.

5. Bill Gates sekarang mempersembahkan pekerjaannya untuk mengurus yayasan bernilai US$37,1 miliar yang didirikannya. Apakah Gates akan kembali fokus mengurus Microsoft? "Tidak, saya hanya terlibat paruh waktu (di Microsoft). Ini pekerjaan saya sekarang (di yayasan)."

6. Mengapa Gates lebih memilih beramal untuk mengobati malaria ketimbang kanker? Menurut Gates, dunia sudah banyak memberikan perhatian kepada penyakit kanker. "Jadi kekayaan saya tidak berpengaruh besar dalam hal itu," ucap Gates.

7. Gates selalu memperjuangkan harga murah untuk vaksin. "Kita sudah cerdas dalam hal apa yang kita bayar. Kita dapatkan pengurangan harga, maka kita akan bisa lacak berapa anak yang akan divaksin."

8. Gates memang tidak dikenal di negara miskin dan berkembang. "Karena dunia saya tidak berhubungan secara langsung dengan mereka. Saya pernah saat sedang bersama menteri suatu negara, kemudian rakyatnya bertanya siapa saya. Menteri itu menjawab, 'Hanya orang kulit putih yang saya bawa untuk menemui kalian'," ujar Gates.

9. Bill Gates punya akun Twitter, tapi dia kesulitan dengan akun Facebook. "Saya kesulitan dengan friend requests (permintaan teman yang begitu banyak untuk di-approve).

10. Dalam wawancara itu, Gates sempat keselip-lidah saat membicarakan temannya, Mark Zuckerberg. Pendiri Facebook itu disebut Gates sudah bertunangan dengan pacarnya Priscillia Chan. Kabar ini kemudian dibantah Kepala Komunikasi Facebook, Elliot Schrage. "Mungkin Gates tahu yang saya tidak tahu (soal pertunangan Mark). Tapi perwakilan Gates baru saja mengirimkan surat untuk meminta maaf atas kesalahpahaman," jelas Schrage.

_________

Microsoft boss William Henry Gates III, which is famous with the name Bill Gates was a huge success in the field of technology. Gates succeeded in building Microsoft into a giant. Worldwide. Bill Gates has become one of the richest people in the world. The total wealth of U.S. $ 56 billion.

Divorce cartoon

Economy cartoon

Sunday, June 26, 2011

Sunday Safari - A Dog's Life

From Animal Houses by Etienne Morel, 
thanks to Glen Mullaly's Vintage Books collection

Dedicated to our own sweet Emma



Mark Ulriksen, Splash landing



From Say Hello to Zorro by Carter Goodrich

From A day in the life of Murphy by Alice Provensen at R.Michelson Galleries

Eli, No! by Katie Kirk at Eight Hour Day



From Castle Tree Dogs by Leonard Baskin at R.Michelson Galleries


Batu Seilindrik Kerinci Berumur 12 Ribu Tahun


Jambi - Budayawan Kerinci Iskandar Zakaria mengatakan batu Seilendrik berumur 12 ribu tahun yang ditemukan di Kerinci merupakan satu di antara dua batu serupa yang ada di dunia.

"Batu Seilindrik yang ditemukan di Kerinci pada 1973 adalah batu peninggalan zaman megalitikum yang sangat langka, yang di Kerinci ini adalah satu diantara dua yang ada di dunia," kata budayawan peneliti budaya Kerinci yang juga petugas perwakilan BP3 Jambi di Kerinci, Iskandar Zakaria, di Kerinci, Jumat.

Menurut dia batu Seilindrik serupa yang lainnya ditemukan di India. Di Kerinci situs batu tersebut ditemukan di beberapa lokasi seperti di Muak, Jujun di kecamatan Keliling Danau, di Desa Lolo Kecil dan Lempur di kecamatan Gunung Raya, dan di Kumun kota Sungaipenuh.

"Saat ditemukan kondisinya masih utuh. Namun batu-batu bernilai sejarah tinggi tersebut mulai dirusak oleh kelompok masyarakat yang menduga adanya tersimpan harta karun di dalam batu sekitar tahun 1990," katanya.

Pada situs batu Seilendrik yang terdapat antara Desa Lolo dan Desa Talang Kemuning Kecamatan Gunung Raya yang diperkirakan sudah berumur 12 ribu tahun itu sudah rusak karena dipahat warga yang menduga di dalamnya ada emas.

"Sangat disayangkan jika situs bersejarah ini dibiarkan rusak begitu saja. Kami mengharapkan adanya perhatian dari pusat, agar membantu merawat situs bersejarah ini," jelasnya.

Begitu juga dengan batu Selendrik yang ada di Pulau Sangkar, Lolo Kecil, Lolo Gedang, yang usianya sudah sangat tua. Salah stu indikasinya adalah dengan belum ada relief yang terdapat di batu tersebut selain pahatan ukiran bebas.

Sementara batu-batu megalitik lainnya seperti batu kursi, batu pintu, batu lumpang, batu lesung, batu patah, dan batu gong yang tersebar di berbagai kecamatan juga didapati dalam kondisi yang tidak terawat.

"Batu Kursi yang terdapat di desa Lempur juga sangat unik. Batu kursi ini hanya ada dua buah di Indonesia, selain di kerinci batu ini juga ditemukan di Lombok," terang Iskandar.

Peradaban di Kerinci tida hanya ditandai dengan temuan batu-batu megalitik dan seilindrik, tapi juga ditopang pula dengan keberadaan goa-goa bergrafiti, dan artefak-artefak seperti menhir, dolmen, kapak batu genggam, beliung batu dan lainnya seperti yang disimpan di musem pribadi Iskandar Zakaria di kota Sungaipenuh.

"Goa-goa yang ada di Kerinci juga sangat unik, dan sekaligus menjadi bukti keberadaan manusia pada zaman prasejarah, hal ini ditopang pula dengan adanya temuan fosil berupa gigi raksasa di beberapa tempat seperti di desa Kumun baru-baru ini," tandasnya.

sumber : yahoo
http://anehunikgokil.blogspot.com/2011/06/batu-seilindrik-kerinci-berumur-12-ribu.html

_________

"
Cave in Kerinci is also very unique, and well be evidence of human presence in prehistoric times, this is also supported by the finding of fossils of a giant tooth in some places like the village Kumun recently," he said.

Demi Kepuasan 'Bercinta', Hugh Hefner (Bos Playboy) Relakan Pendengaran

Segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan seringkali membawa dampak yang negatif bagi yang mengkonsumsi, terlebih lagi jika yang dikonsumsi adalah sejenis obat-obatan. Seperti dalam kasus Hugh Hefner yang satu ini. Terlalu banyak mengonsumsi Viagra ternyata dapat merusak tubuhnya.

Hugh Hefner

Bos Playboy ini dikabarkan menderita tuli setelah mengonsumsi obat penguat Viagra tersebut terlalu banyak. Penghuni Playboy Mansion, kembar Karissa dan Kristina Shannon, yang dikabarkan kembali hidup bersama dengan pria berumur 85 tahun tersebut, mengungkapkan bahwa Hugh sama sekali tak peduli akan penurunan daya pendengarannya. Yang terjadi malah, bos Playboy tersebut terus mengonsumsi Viagra untuk bisa terus 'bercinta' dengan para Playboy bunny-nya.

Karissa sendiri memberitahu harian di UK, The Sun, mengenai ketidakpedulian Hugh akan penurunan pendengarannya tersebut."Dia (Hugh) mengatakan bahwa ia lebih memilih untuk 'bercinta' daripada punya pendengaran yang prima. Ia menggunakan bantuan pendengaran sekarang dan mungkin hanya bisa mendengar dari satu sisi telinganya saja. Kamu harus mencondongkan badan ke arahnya dan berbicara tepat di telinganya agar ia dapat mengerti dirimu. Kami bisa saja duduk di sebelahnya dan ia tetap tidak mengerti sedikit pun apa yang kita bicarakan." Well, Hugh, segera ambil pilihan tegas! Pendengaranmu atau kepuasan 'bercinta' dengan bantuan Viagra.

http://anehunikgokil.blogspot.com/2011/06/demi-kepuasan-bercinta-hugh-hefner-bos.html


__________


Everything that is consumed in excess often brings a negative impact for those who consume, especially if consumed is a kind of medicine. As in the case of Hugh Hefner on this one. Too many turns taking Viagra can damage the body.

Tamasya di Bawah Kardus Kulkas

         Selama berjam-jam rupanya si sulung Affiq 'sibuk' di depan TV. Dia menangkupkan kardus kulkas lalu duduk di dalamnya (bagian atasnya tertutup), laksana berumah. Ia membuat 2 lubang di kardus itu pas di depan matanya. Bersamanya ada satu toples berisi kacang kulit, nyampah-lah ia di situ. Bertamasya ia sambil menonton film Asterix yang memuat ide cerita tentang birokrasi sampai 4 kali berturut-turut (diulang-ulang, maksudnya).
Makassar, 26 Juni 2011
Heran ... tidak bosan ya Nak? Ide tamasyamu boleh juga, unik ...

Pakai Celana Dalam

            Athifah masuk ke kamar, mendatangi mama sambil bersungut-sungut, "Mama, kakak Ifa dan Faqih tidak suka Saya pakai celana dalam." Mama balik bertanya, "Oya? Kakak Ifa dan Faqih tidak suka Athifah pakai celana dalam?" Athifah mengangguk.
            Mama paham, Athifah yang tengah wara-wiri dalam rumah hanya dengan mengenakan celana dalam dan singlet, ditegur oleh kedua sepupunya itu. Mereka mungkin menghendaki Athifah mengenakan celana yang lebih panjang, bukan hanya celana dalam.
            Mama iseng bertanya, "Apa kakak Ifa dan Faqih suka kalau Athifah tidak pakai celana dalam?" Athifah menjawab, "Iya." Mama tertawa. Masa sih kamu mau wara-wiri tanpa celana (dalam)?
             Mama lalu berkata, "Mereka maunya Athifah pakai celana panjang, Nak."
Makassar, 26 Juni 2011

Pendidikan Kita: Menyoal STANDARDISASI, Adilkah?

           Saat-saat menjelang ujian akhir semester (kenaikan kelas) anak saya merupakan satu momok yang menggemaskan. Bagaimana tidak. Sejak ia kelas 3 SD, soal ujian untuk mata pelajaran yang diujian-nasionalkan yang diberikan kepada mereka seragam (baca: STANDAR), dibuat oleh departemen DIKNAS kota Makassar. Saya bersama anak saya – Affiq, sama-sama ‘jungkir-balik’ menyongsongnya.
            Untuk menyuruhnya belajar saja, saya harus menguras energi. Sebab ia anak yang tidak bisa diam. Memanggilnya duduk di samping saya membutuhkan waktu bermenit-menit sampai berpuluh menit. Terkadang saat ia sudah duduk di sisi saya, sementara perhatian saya beralih ke hal lain – semisal adiknya, begitu saya menoleh ke arahnya hanya angin yang saya dapatkan. Maksudnya, ia sudah tidak berada di situ, sudah raib alias tak kelihatan. Jadi saya harus starter lagi meneriakkan, “AFFIQ!” dan menyuruhnya konsentrasi pada pelajarannya. Ini tak hanya berlangsung sehari sebelum ujian, tetapi berhari-hari sebelumnya, bahkan berbulan-bulan sebelumnya. Karena padatnya tuntutan kurikulum, sejak awal semester saya berusaha menemaninya belajar. Hari-hari menjelang ujian bukannya makin ringan, malah membuat saya jungkir-balik.
            Affiq pun demikian. Menjejali otaknya dengan berbagai materi bukanlah hal yang mudah. Ia pun jungkir-balik. Terkadang ia belajar dengan posisi kepala di bawah kaki di atas. Bukan karena saking konsentrasinya. Bukan. Itu karena ia tak pernah bisa belajar dengan tenang. Ia bisa belajar sambil melompat-lompat di tempat, sambil mengayun-ayunkan anggota tubuhnya secara bergantian, sambil sesekali membuat Athifah menjerit-jerit, sambil berlari ke sana-ke mari, dan bermacam-macam gaya lainnya. Jungkir balik yang sesungguhnya .. he he he.
Seperti PKN, setelah menemaninya melalap materi seputar Pemerintahan Pusat dan Globalisasi. Tibalah saatnya ia harus mengikuti ujian. Dari 20 soal ujian yang bentuknya isian, tidak semuanya ia bisa jawab dengan mulus karena beberapa hal:
Pertama, sang pembuat soal kelihatannya memakai buku cetak lain. Ia kesulitan menjawab pertanyaan: “Jelaskan apa yang dimaksud dengan presiden mandataris MPR?” Buku cetaknya tidak memberikan wacana tentang ini (mandataris MPR), saya pun tak memberikannya (materi yang di bukunya saja sudah sedemikian banyaknya, saya tidak teringat tentang ini), gurunya juga tak pernah memberikannya. Sudah begitu, soalnya meminta penjelasan bukan penyebutan (yang tentu saja butuh satu kalimat panjang atau malah lebih dari satu kalimat untuk menjawabnya).
Kedua, beberapa soal merupakan pertanyaan terbuka. Sayangnya, rupanya ada kunci yang dipegang guru yang membuat pertanyaan ini memiliki jawaban tertutup. Sehingga apapun jawaban anak-anak meski itu benar, tidak dinilai sempurna. Misalnya ada pertanyaan: “Bolehkah kita marah kepada orangtua bila keinginan kita tidak terpenuhi? Mengapa?
Ketiga, ada soal yang membutuhkan penalaran tinggi dalam menjawabnya. Sebagian besar siswa kelas 4 di kelas Affiq belum mampu menjabarkannya. Seperti soal: “Bagaimana cara kita meningkatkan iman dan taqwa dalam membentengi diri terhadap pengaruh globalisasi?” “Iman” yang mereka ketahui baru sampai pada hafalan tentang 'rukun iman’ (itu pun mungkin sudah banyak yang lupa karena pelajaran tentang rukun iman sudah beberapa tahun yang lampau). Lalu ‘taqwa’, seperti apakah konsep ‘taqwa’ dalam benak mereka? Belum ada. Apa guru-guru pernah memahamkan konsep ‘iman’ dan ‘taqwa’ yang sedemikian abstraknya hingga dapat dimengerti secara nyata oleh benak anak kelas 4 SD?
Sebenarnya masih ada lagi soal yang lebih menakjubkan daripada itu. Pada semester lalu (kelas Affiq juga ketiban sial, soal dibuat oleh guru kelas sebelah), ada soal seperti ini, “Jelaskan terbentuknya DPR” Sungguh bukan soal yang mudah.
Banyaknya masalah yang timbul sekarang ini menjelang dan sesaat setelah UNAS (ujian nasional) di tingkat SD, SMP, dan SMA adalah karena satu kata yaitu: ‘STANDAR’.
Betapa tidak, satu kata itu menyebabkan ada sekolah yang tidak malu memanipulasi nilai-nilai siswanya bahkan mengorganisir melakukan ‘CONTEK BERAMAI-RAMAI’ atau berusaha membocorkan soal kepada siswanya. Para siswa pun banyak yang berburu bocoran soal. Mereka melakukan berbagai cara aga supaya ‘sertifikasi STANDAR’ ini terpenuhi. Beberapa yang tidak lulus sampai tega bunuh diri!
Namun satu hal yang saya sayangkan. Mutu guru (apalagi guru-guru sekolah negeri) SAMA SEKALI TIDAK STANDAR. Sangat tidak adil.
Jika pemerintah ‘menuntut’ nilai yang standar untuk mengukur kecerdasan lulusan sekolah (output). Seharusnya sistem pendidikannya sendiri juga distandardisasikan. Para guru seharusnya diuji kestandaran kompetensinya supaya kami para orangtua ini cukup lega, anak-anak kami cukup punya peluang lulus dengan nilai standar. Demikian pula segala hal yang menyangkut sistem pendidikan di sekolah itu, seperti buku pegangan (buku cetak) seharusnya sama (baca: standar) di semua sekolah.

               Nah bapak-bapak/ibu-ibu yang terhormat yang memegang wewenang dalam terlaksananya pendidikan di negara ini tentunya bisa melihat hal ini dan bisa duduk bersama menyelesaikan benang kusut sistem pendidikan kita. Saya hanya bisa ‘memotret’ untuk anda semua bahwa seperti inilah sistem pendidikan kita sekarang.