Thursday, June 23, 2011

Minta Hadiah

          Anak-anak sekarang ... kalau merasa ada peluang langsung deh minta hadiah. Sudah begitu hadiahnya mau yang sangat bagus. Sudah tentu harganya tidak sederhana. Seperti baru-baru ini:
Affiq   : "Ma, kalau ranking satu, saya minta hadiah HP yah?"
Mama : "Memangnya buat apa HP-nya?"
Affiq   : "Buat main game."
Mama : "Wah ... Minta HP untuk itu bukan urusan sederhana. Lagipula selama ini, Mama selalu saja menguras energi untuk menyuruhmu belajar. Setiap disuruh belajar mesti teriak-teriak karena Kamu ke sana ke mari terus. Lagi pula kalau belajar 'kan harus selalu Mama atau papa dampingi? Kalau ranking satu, berarti ranking-nya mesti bagi dua dengan Mama dong." 


           Terus terang, selama ini memang seperti itu. Affiq bukan anak yang mudah duduk manis demi menekuni lembaran buku-bukunya. Mama harus benar-benar menguras energi dalam arti yang sebenarnya setiap mengingatkannya belajar ata mengerjakan PR.

Tak lama Athifah yang mendengarkan pembicaraan ini sedari tadi, nyeletuk ...
Athifah : "Mama, Saya juga minta dibelikan HP kala ranking satu."
Mama  : "Untuk apa HP-nya?"
Athifah : "Untuk main game"

Oalah koq jawabannya sama persis ???

Lalu Athifah berkata lagi, "Saya tidak akan ke mari ke mari Mama, seperti kakak Affiq."
Mama  : "Ke sana ke mari, maksudnya Nak."
Makassar, 24 Juni 2011

Nak, tidak selalu pencapaianmu harus dihargai dengan hadiah berupa materi. Pencapaianmu toh untuk kebutuhanmu juga? Kenapa sedikit-sedikit minta hadiah? Mama dan papa 'kan tidak mengajarkan itu? Atau kalian hanya mengetes kami? Jika dibelikan, besok-besok kalian akan selalu minta materi untuk setiap pencapaian yang kalian peroleh?

No comments:

Post a Comment