Mainan lama yang dimainkan Affiq dengan cara baru |
Setelah terjejer semua, ia menepuk kedua tangannya dengan sangat keras di posisi yang dekat sekali dengan baris terdepan dari mainan itu. Akibatnya elemen mainan di posisi paling depan itu jatuh ke belakang, menyentuh elemen mainan di posisi kedua. Selanjutnya elemen-elemen dari mainan itu jatuh berantai ke belakang sampai semuanya jatuh – tak ada lagi yang berdiri.
Hari itu, saat Ifa (sepupu Affiq) baru datang dari Sorowako, ia bersemangat mengatur semua elemen mainan itu dalam posisi berbaris tegak. Masih dengan bersemangat ia meminta sepupunya melihat apa yang hendak dilakukannya. Dengan keras ia menepuk lantai di depan elemen yang terdepan hingga semua elemen berjatuhan.
Setelah itu ia menatap Ifa dengan mata berbinar.
Ifa yang sedari tadi memperhatikan apa yang dilakukannya dengan ekspresi datar hanya melengos. Lalu Ifa berseru, “Biasa ji!” – maksudnya: apa yang ditampilkan Affiq itu tidak ada apa-apanya, hanya sesuatu yang biasa.
Semua elemen mainan itu disusun Affiq secara tegak seperti di sebelah kanan itu (sebagai contoh, hanya 4 elemen yang 'ditegakkan') |
Makassar, 25 Desember 2011
Aduuh kaciannya ... mbok sumringah juga dong seperti Affiq, Ifa ... :)
No comments:
Post a Comment